Saat kita memasuki pusat layanan publik atau perusahaan BUMN atau swasta, kita sering menjumpai monitor LCD dipojok ruangan, monitor itu menggunakan fitur layar sentuh sebagai pengganti mouse, tampak rapi, elegan dan canggih.Yach, itu adalah monitor touchscreen yang saat ini penggunaannya sangat meluas pada berbagai perangkat dan mobil gadget seperti HP dan smartphone. Mungkin anda pernah berfikir bahwa untuk membuat aplikasi yang menggunakan layar sentuh membutuhkan teknik pemprograman khusus, ternyata pemikiran tersebut tidak benar.
Pada dasarnya monitor touchscreen adalah monitor biasa, hanya saja dibagian depan layarnya ditanamkan sebuah plat yang berfungsi sebagai detektor sentuhan sebagai pengganti mouse pada komputer anda, itulah yang membuat monitor tersebut dapat melakukan fungsi klik pada titik kordinat tertentu dengan menyentuh area layar (Membuat aplikasi berbasis touchscreen, Acho).
Monitor touchscreen sangat efektif digunakan untuk keperluan layanan informasi yang tidak memerlukan keyboard untuk interaksi dengan komputer, biasanya disebut sebagai kiosk informasi. Panel ini sering digunakan sebagai pusat informasi layanan, profil perusahaan, video flowchart dan lain-lain. Layaknya sebuah komputer biasa aplikasi ini juga membutuhkan sebuah aplikasi agar sesuai dengan fungsinya. Aplikasi yang dipergunakan bisa berbasis web dengan bahasa PHP dan mySQL, namun agar tampil tanpa browser (bingkai) dan tampil fullscreen menyatu dengan LCD dibutuhkan sebuah plugins yang dapat didownload secara gratis.
Selain berbasis web, aplikasi kiosk dapat berbentuk projector atau flash player. Dengan aplikasi ini semua media multimedia dapat ditampilkan tanpa pilih-pilih dan berjalan dengan lancar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat aplikasi layer sentuh, diantara sebagai berikut:
Buatlah sistem navigasi semudah-mungkin. Karena yang akan mengaksesnya bermacam user dengan tingkat kebiasaan yang berbeda-beda.
Buat Navigasi dalam bentuk button yang eye-catching dan berukuran besar. Lha terus kenapa harus besar? karena seperti tersebut diatas bahwa aplikasi ini berinteraksi dengan sentuhan tangan, orang yang punya jari besar akan sulit melakukan sentuhan tombol, apalagi jika tangannya jempol semua (PMR, red). intinya jangan sampai user melakukan sentuhan tombol dengan tusuk sate, "biting" dan lain-lain.
Buatlah interfase semenarik mungkin, bisa dilakukan dengan ilustrasi animasi bergerak, warna yang mencolok tapi nggak norak, tujuannya agar orang merasa tertarik mendekat.
Biasanya jika setelah beberapa saat tidak ada aktitas manusia, sebuah kiosk touchscreen akan redirect secara otomatis ke screen saver. Nah di halaman screen saver ini bisa ditampilkan video profil perusahan/lembaga, iklan produk dan lain-lain. screen saver ini akan menuju ke halaman utama jika di klik disembarang tempat atau tombol tertentu.
Penempatan Kiosk harus dalam posisi menyambut/menghadap tamu, sangat tidak elok jika diletakkan di ruang pegawai, dekat toilet,atau bersebelahan dengan kulkas minuman.
Keuntungan penggunaan Kiosk touchscreen : 1. Sangat efektif dan efisien dalam pencarian informasi oleh user, 2. Menggantikan fungsi customer service selama 24 jam penuh seminggu full. 3. Sangat membantu bagi customer yang tidak mampu berkomunikasi secara verbal 4. Perusahaan yang menggunakan kiosk touchscreen akan mempunyai image canggih, maju, dan sangat mengutamakan/memperhatikan kualitas layanan.
Kekurangan dari penggunaan Kiosk touchscreen : 1. Mengurangi interaksi verbal dengan manusia, biasanya cara penyampaian customer service yang sopan dan peduli akan sangat diingat dan berkesan pagi customer. 2. Mengurangi lapangan kerja bagi customer service.